Senin, 15 Desember 2014

AIDS


Definisi :

AIDS (acquired immuno deficiency syndrome ) merupakan kumpulan gejala penyakit yangg di sebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Virus HIV di temukan di dalam cairan tubuh, terutama pada darah ,cairan sperma,cairan vagina dan air susu ibu.
virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi .

Gambaran klinis

  • Kategori klinis A meliputi infeksi HIV tanpa gejala (asintomatik) ,limfa denopati generalisata yang menetap dan infeksi akut primer dengan penyakit penyerta.
  • Kategori klinis B terdiri atas kondisi dengan gejala pada remaja atau dewasa terinfeksi HIV  yang tidak termasuk dalam kategori C dan memenuhi paling kurang satu dari beberapa kriteriai berikut :
  1. keadaan yang di hubungkan dengan adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang di perantakan sel (cell mediated immunity) atau 
  2. kondisi yang dianggap oleh dokter telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan penatalaksanaan akibat komplikasi infeksi HIV dengan contoh : angiomatosis  basilari ,kandidiasis orofaringeal ,kondidiasis vulvovaginal ,displasia leher rahim ,demam 38,5 OC atau diare lebih dari satu bulan , oral hairy leukoplakia, herpes zoster, purpura idiopatiktrombosiopenik, listeriosis ,penyakit radang panggul , neuropati perifer.
  • Kategori klinis C meliputi gejala yang di temukan pada pasien AIDS misalnya:
Kandisiasis bronki, trakea dan paru; Kandidiasis esofagus; Kanker leher rahim  invasif; Coccidiodomycosi menyebar atau di paru; Kriptokokosis di luar paru; Retinistis virus sitomegalo; Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV; Herpes simpleks atau ulkus kronik lebih dari sebulan lamanya; Bronkitis, esofagitis atau pneumonia; Histoplasmosis menyebar atau di luar paru; Isosporiasis instestinal kronik lebih dari sebulan lamanya; Sarkoma kaposi; Limfoma burkit (atau istilah lain menunjukkan lesi yang  mirip); Limfoma imuno blastik, L.primer di otak; Micobacterium Avium Complex atau M.lansii tersebar di luar paru; M.tuberculosis dimana saja (paru atau luar paru); Pneumonia Pneumocystis carinii; Leukoensefalopati multifokal progresif; Septikemia salmonella yang berulang; Taksoplasmosis di otak

Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksan darah. Pada pemeriksaan darah dapat dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi, yang telah dan lebih mudah dilaksanakan. Saat ini banyak jenis tes yang mempunyai sensitifitas dan spesifitas tinggi yang tersedia.

Pengobatan/Penatalaksanaan

Saat ini ada tiga golongan ARV yang tersedia di Indonesia:

Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NsRTI): obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. Proses ini diperlukan agar virus dapat bereplikasi. Obat dalam golongan ini termasuk zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) zalcitabine (ddC), stavudine (d4T) dan abacavir (ABC).
Non-Nucleside Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI): obat ini berbeda dengan NRTI walaupun juga menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA. Obat dalamgolongan ini termasuk nevirapine (NVP), efavirenz (EFV), dan delavirdine (DLV).
Protease Inhibitor (PI): Obat ini bekerja menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam animo menjadi protein yang lebih kecil. Obat dalam golonganini termasuk indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV), ritonavir (RTV), amprenavir (APV), dan lopinavir/ritonavir (LPV/r).
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar